Laporan : Mhd Marhaen ( Jurnalist Beo7.co.id ) –
KERINCI, BEO07.CO.ID – Nursal, S.Sos. akrab dipanggil “Buya Gusnur” salah satu aktivis senior Kerinci, dari Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) GEMPUR NEWS JAMBI, bersama rekannya, Maizarwin Ismail, SH M AD selaku Koordinator, dan Darma Samsuri, S.Pd., M.Si, (Ketua Investigasi) LSM Gempur News Jambi melaporkan tiga perusahaan PT (Agen) LPG 3 Kg ke Bareskrim Polri Jakarta, 22 September 2025, Diduga, merugikan masyarakat miskin / tidak mampu yang berlangsung dan menyakitkan sudah berjalan menahun.


Surat laporan itu, di tembuskan ke-DPR-RI Komisi 12, dan Presiden RI, serta Kementerian ESDM, agar dicabut Izin perusahaannya, Disinyalir merugikan masyarakat Kerinci selama 4 tahun 5 bulsn, dengan harga cukup tinggi, Rp30.000,- dipasar umum, dan Rp17 ribu di penyalur.
Diperkirakan merugikan masyarakat Kerinci Rp. 119. 613,120.000 (seratus sembilan belas milyar enam ratus tiga belas juta seratus dua puluh ribu rupiah), dasar hitungan dari Ketua Investigasi LSM Gempur News Jambi (Darma Samsuri) jelas Gusnur.
Kita tidak bermaksud berburuk sangka, apa lagi menjastis. Benarkah demikian..?
Berikut petikan keterangan Buya Gusnur Cs, kepada Wartawan Beo07.co.id di Kerinci.
Lambannya penyelesaian kasus dugaan merugikan masyarakat miskin / tidak mampu mencapai Rp.119.613120.000 (seratus sembilan belas milyar enam ratus tiga belas juta seratus dua puluh ribu rupiah) dalam waktu 4 tahun 5 bulan di kabupaten Kerinci Provinsi Jambi hal ini menjadi sorotan kalangan media, LSM, Masyarakat yang merasa dirugikan, terang Gusnur.
Kasus ini sebelumnya telah dilaporkan kepada Pihak Pengawas Dinas Perdangan dan Industri / UMKM Kerinci, Asisten Bidang Ekonomi Pemda Kerinci dan Ketua DPRD Kerinci, semuanya tidak berjalan, bak (diam seribu bahasa), wajar bila kami bersama masyarakat Kerinci, adanya “pembiaran” jika aparat didaerah mencari Solusi, kami tidak akan melapor ke aparat Penagak Hukum di tingkat pusat, (Bareskrim Polri-Red), paparnya.

Akhirnya tiga aktivis, Kerinci & Jambi) DARMA SAMSURI, S.pd., M.Si (Ka.Investigasi Gempur News) dengan anggota NURSAL. S.Sos ke bareskrim polri, 22 September 2025 untuk segera diusut dan dicabut izin tiga agen perusahaan penyalur gas LPG 3 kilogram di maksud. Alasannya sangat sederhana, “ karena memeras Uang masyarakat miskin dan tidak mampu “ tegas Gusnur.
Berikut ketiga PT yang dilaporkan tersebut.
1.PT BUKIT BERSAUDARA
2.PT ANDALAN PUTRA JAMBI
3.PT GARIS ENERGI KATULISTIWA
Berikut laporan wawancara dengan NURSAL. S. Sos.
Menurut NURSAL yang akrab dipanggil buya gusnur kami telah memasukkan surat laporan ke Jampidsus (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus) , Bareskrim Polri, dan DPR-RI komisi 12, 24 September 2025, untuk segera mencabut izin Operasional 3 agen (perusahaan) penyalur Gas LPG 3 Kg di Kabupaten Kerinci, Jambi.
Dikatakan Gusnur dalam laporan kami di tujukan kepada bapak Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dengan tembusan presiden Republik indonesia.

Dijelaskannya lebih jauh, harapan kami agar pemerintah pusat memperhatikan kasus-kasus yang ada didaerah seperti Kabupaten Kerinci masalah harga Gas LPG 3 kg sudah menjadi harga Rp.30.000 pertabung, ini harga tebus masyarakat miskin dan tidak mampu, ujarnya perihatin.
Mengutif bagian dari Surat laporan, 22 September 2025 dari KOPERWIL GEMPUR NEWS JAMBI dari 3 (tiga) agen/perusahaan, penyalur:
1.PT BUKIT ISI BERSAUDARA menyalurkan 17.778 tabung X 4 (empat) dalam satu bulan =71.112 tabung.
2.PT ANDALAN PUTRA JAMBI menyalurkan 36.899 tabung X 4 (empat) tabung dalam satu bulan = 279.680 tabung.
3.PT GARIS ENERGI KATULISTIWA menyalurkan 69.920 tabung X 4 (empat) tabung dalam satu bulan = 279.680 tabung.

Total dari keseluruhan tabung dari 3 (tiga) Agen / perusahaan, dengan rincian:
- PT BUKIT BERSAUDARA, 71.112 Tabung
- PT BUKIT ANDALAN PUTRA JAMBI, 147.596 Tabung
- PT GARIS ENERGI KATULISTIWA, 279.680 Tabung. Jumlah ——— 498.388 Tabung
Total jumlah tabung yang beredar dalam satu bulan dari 3 (tiga) Agen/perusahaan tersebut = 498.388 Tabung.
Patut diduga berat merugikan masyarakat miskin / tidak mampu mencapai Rp.119.613,120.000 (seratus sembilan belas milyar enam ratus tiga belas juta seratus dua puluh ribu rupiah).Dalam waktu empat tahun lima bulan.
Masih dalam kutipan laporan kerugian masyarakat miskin :
- Harga tebus Agen (perusahaan) dari SPBER Rp.11.550 tambah Margin Agen Rp.1.200, -jadi harga serah dari SPBER ke perusahaan/Agen Rp.12.750.-
- Harga tebus pangkalan akhir ke Agen perusahaan Rp.12.750, -ditambah biaya operasional Rp.4.450, -= Rp.17.200, -jadi harga serah dari agen perusahaan ke pangkalan Rp. 17.200,-. Itupun sudah untung?.
- jadi harga HET yang harus disalurkan oleh pangkalan akhir ke masyarakat miskin / kurang mampu Rp.17.200, -ditambah margin pangkalan Rp. 2.800,= harga tebus masyarakat miskin / tidak mampu seharusnya Rp.20.000, – (dua puluh ribu rupiah), sesuai satuan HET (Harga Enceran Tetap).
Sementara itu DARMA SAMSURI (Ka.Investigasi Gempur News) melalui via, HP whatsapp jam 16.18 minggu kepada awak media ini mengirimkan dokumen poto saat melapor ke Bareskrim Polri saat memasukkan surat pengaduan Gas LPJ 3 kg.
Dalam keterangannya DARMA SAMSURI menjelaskan gas LPJ 3 kg untuk masyarakat miskin harga HET (Harga Enceran Tetap) Rp. 20.000 sementara hasil tim investigasi (monitoring), klarifikasi, konfirmasi ditemukan harga tebus Rp. 25.000,- Rp27.000,- s / d 30.000 ribu pertabung sedangkan Kabupaten Kerinci 18 kecamatan, hanya 3 agen penyalurnya.
Masih penjelasan DARMA SAMSURI Sub Agen Pangkalan 454 pangkalan. melebihi jumlah desa / kelurahan, 287.
Dampak dugaan permainan kotor, dan meraup uang masyarakat tidak mampu / miskin, memperkaya pihak perusahaan, sudah seharusnya kasus ini di tuntaskan secara Hukum, timpal Gusnur.
Dampak lainnya, menunjukan ketidak mampuan kinerja Dinas Perdagangan Kerinci, Asisten Bidang Ekonmi dan DPRD Kerinci, Ironis memang, yang terjadi hanya pembiaran.
Tak heran dalam keadaan sulit, suka tidak suka masih banyak masyarakat Kerinci, setelah Indonesia Merdeka 80 tahun, kehidupan untuk mengelola dapur dan memasak bagi ibu rumah tangga kian di repotkan, “menggunakan Kayu Bakar” dari Ladang (kebun) dan Hutan.
Memang Merdeka Negeriku, “belum merdeka dapur Rakyat dan dapur ku” urai mantan Ketua GP ANSOR, Kota Surabaya ini, era Presiden Abdurrahman Wahid (Gusdur), menerangkan.
Kepala Dinas Perdagangan, Perindustrian dan UMKM Kerinci, Yoddizal Ali, Selasa ( 30 September 2025) menjelaskan soal Gas LPG 3 Kg, “ kami hanya melakukan pengawasan dari Agen ke Pangkalan dengan harga HET (Harga Enceran tetap) Rp20.000/ Tabung, hanya sebatas itu saja, dengan pengawasan kami yang terbatas, ujarnya singkat.
Sementara itu pak Eni (50 thn) warga Desa Mukai Sebrang mengatakan gas LPG 3 kg kami membelinya dengan harga Rp 32.000 ribu per tabung dan ini mahal, apa boleh buat kami terpaksa beli.
Ditempat lain Zairus (30/09/2025) warga Kelurahan Siulak Deras mengatakan kepada wartawan persoalan gas LPG 3 kg sangat lah menyulitkan bagi masyarakat (mengeluhkan) apalagi ekonomi saat ini sedang sakit.
Ditempat terpisah, Ita (48 thn) juga masyarakat Siulak Deras masih untung harga nya 30.000 ribu kadang lagi langka mencapai Rp 35.000 ribu per tabung.
Dikatakan Ita, kami yang mengencer membelinya dengan harga 25.000 ribu sampai 27.000 ribu per tabung maka kami jual Rp. 30.000 ribu/ Tabung, tandasnya.
Ditempat lain, Marwati (50 thn) warga Sungai Batu Gantih, mengatakan, harga rp 30.000 ribu sangatlah berat bagi kami masyarakat miskin ujarnya ibuk Marwati mengeluhkan (30/09/2025), Wartawan media ini.
liputan BEO07.CO.ID. (30/09/2025) berusaha menghubungi yulmon (48 thn) salah satu direktur PT ANDALAN PUTRA JAMBI yang beralamat kan Jalan Raya Siulak Desa Tutung Bungkuk Kecamatan Siulak tidak berada ditempat ( di kantor) dan dihubungi lewat whatsapp (HP) belum dibalas sampai berita ini dikirimkan ke redaksi.
Dalam pengamatan banyak pihak yang direkam Wartawan Beo07.co.id liputan Kerinci dan Kota Sungai Penuh, diduga adanya permainan kotor para pemain “Gas LPG 3Kg” karena sudah berlangsung lama, dan tidak mungkin aparat penegak hokum di Kerinci, tidak mengetahuinya, jelas warga dan tokoh masyarakat yang dilindungi Identitasnya.
Apa lagi, Yulmon, adalah salah satu keluarga oknum pejabat penting di Kerinci, “memang sulit tersentuh Hukum?” papar sumber kompeten menjelaskan. “Kini, kata sumber itu, siapa yang kuat itu yang bertahan, dan tidak akan tersentuh hokum?” Itulah banyak kondisi yang terjadi hari ini?. ( *** / mm).
Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan.



