Daerah Jambi
Beranda » Berita » EDI SUNDARI (KEPSEK SD IT ALFIKRI) : SEMBUNYIKAN “DANA PEMBANGUNAN?”

EDI SUNDARI (KEPSEK SD IT ALFIKRI) : SEMBUNYIKAN “DANA PEMBANGUNAN?”

Laporan : Jemi Prasandra / Yelly Naiti

KOTA SUNGAI PENUH, BEO07.CO.ID – Kepala SD IT (Sekolah Dasar Islam Terpadu) Dusun Baru Sungai Penuh, Propinsi Jambi, {Edi Sundari) patut diduga menyembunyikan nilai kontrak pembangunan SD-IT yang baru, nilai kontrak bukan rahasia (terbuka bagi publik), untuk mengetahuinya.

Dan masalah Revitalisasi SD-IT, yang dipimpinnya tahun anggaran 2025, berlokasi di Desa Sungai Ning, Kecamatan Sungai Bongkal, Kota Sungai Penuh, Dan yang ditempati saat ini adalah kontarak pada pihak ketiga, jelas Edi Sundari, dalam keterangannya.

Dan SD IT Sungai Ning, mendapat kucuran dana cukup besar, sumber APBN (Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara), dari Kementerian Pendidikan RI, 2025 karena Edi, tertutup?..  

Ketika ditanya langsung pada yang bersangkutan, (Edi Sundari) berapa nilai kontrak bangunannya, Edi justru mengalihkan pembicaraan pada hal lainya, dan tidak mau menjelaskan jumlah dana Revitalisasi yang diterima pihaknya, ( SD IT, Sungai Ning-Red ).

Soalnya tahun anggaran 2025 pemerintah pusat menyerahkan langsung bantuan dana Revitalisasi ke sekolah masing-masing dan di kelola pihak sekolah, dan Kepala Sekolah yang bertanggungjawab langsung, terhadap pengeluaran Keuangan, Kemajuan fisik dan Administrasi, (tanggung jawab Kepsek).

Ironisnya ketika ditanya awak media ini, jumlah dana revitalisasi untuk SD IT yang dipimpinnya, Edi, buru-buru  mengalihkan pembicaraan ke soal lainnya, lalu diam “pura-pura, tidak tahu (tidak mengerti?”

Sikap (cara) Edi, patut dipertanyakan, tidak tertutup ada yang dihindari  & disembunyikan ?.

Diduga Tanpa Papan Merk: Dalam sepanjang pengechekan yang dilakukan dua Jurnalist BEO07.co.id di SD IT yang baru di Sungai Ning, justru tidak ditemukan papan Merk kegiatan dilapangan saat di chek?.

Harap dimaklumi papan Merk satu kesatuan dalam kontrak (dalam pengerjaan) proyek apapun namanya yang bersumber dari anggaran Keuangan Negara, baik APBN, APBD maupun dana hibah atas nama Negara. Tidak boleh disembunyikan, berdasarkan Keppres (Keputusan Presiden) terakhir papan Merk harus dipasang.

BACA JUGA :  Wabup Murison Resmi Buka Pelatihan Caregiver & Hospitality Untuk Penempatan ke Jepang - Turki

Dengan tidak di pasangnya Papan Merk, dan saat ditanya Wartawan media ini tentang nilai Kontraknya berapa….?

Edi Sundari, selain mengalihkan pembicaraan ke hal lainnya, lalu memilih diam, dan pura-pura tidak tahu.

Hal ini perlu dipertanyakan ada apa…?

Bagaimana jika yang bertanya pimpinan tertinggi didaerah…apa harus di diamkan juga, ini tanggungjawab pengelola proyek, dalam hal ini langsung kepala sekolah ? 

Bila ini terjadi, bisa repot, karena dana pembangunan revitalisasi di kirim langsung ke rekening sekolah masing-masing yang dapat pekerjaan.

Jadi Kepsek wajib tahu, karena dia yang bertanggungjawab, bukan dinas?

Secara terpisah, Kabid Dikdas (Kepala Bidang Pendidikan Dasar dan Menengah, Roli Darsa, saat dihubungi langsung lewat saluran telephon  pribadinya hari Jum’at (26/09/2025) pukul 16.04 menyampaikan bahwa untuk program revitalisasi dari pemerintah pusat ini langsung dikelola oleh sekolah, masing-masing, jelasnya dari balik telephonenya.   

Kalau status sekolah kami ini Swasta sejak berdiri 2009 lampau yang berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan karena sudah NPSN (Nomor Pokok Sekolah Nasional) makanya bisa dapat bantuan dari pemerintah.” Ungkapnya” kata Edi Sundari, pada bagian lain keterangannya.

Dari pengamatan Dua Jurnalist Beo07.co.id, dibalik tertutupnya Edi, soal nilai dana, tidak tertutup adanya praktik Kolusi, Korupsi dan Nepotisme (KKN) dengan oknum tertentu dalam pelaksaan kegiatan fisik, Non fisik Administrasi dan Keuangan?

Program Revitalisasi Untuk Sekolah di SD IT Al Fikri Sungai Penuh bisa di Nilai “Gagal Kontruksi,” hingga adanya Indikasi KKN  Edi Sundari Selaku Kepsek dengan pihak (oknum) tertentu.

Dalam Program revitalisasi Satuan Pendidikan Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah di Kota Sungai Penuh menuai sorotan, banyak pihak, karena tanpa Papan Merk, sehingga masyarakat tidak tahu bahwa ada pembangunan didaerah mereka, tidak diketahu namanya, volume pekerjaan berapa?.

BACA JUGA :  Pembelian Alutsista Modern Tingkatkan Kekuatan Maritim Indonesia

Nilainya berpa, dimulai tanggal mulai kerja kapan, dan berakhir kapan, semuanya tidak bisa di baca, karena Papan Kegiatan tidak dipasang oleh pihak sekolah (yang bertanggungjawab)?.

Dan anehbya pembangunan SD IT ini, berada dekat dengan jurang, Sungai Akar, diperkirakan lk 7 meter, di khawatirkan mudah tergerus, apa lagi tanahnya berpasir, mudah terancam abrasi?.

Dan kondisi tanahnya berpasir rentan terhadap longsor dan terkesan di kerjakan asal-asalan, dilihat dari besi Cincin yang berukuran kecil (entah berapa Inci)  yang terpasang secara tidak teratur bisa tidak cocok dengan keadaan vondasinya yang besar.

Kondisi lainnya terlihat Galian Vondasinya “terlalu dangkal” dengan keaadaan tanah berpasir dikhawatir mudah tergerus.

Dan batu untuk Vondasinya ditemukan berukuran kecil diperkirakan, 2 : 12 dan 7 : 5 Cm, hal ini  meragukan daya tahan kontruksi bangunannya yang dapat membahayakan keselamatan para murid / siswa-siswi yang bersekolah di SD IT Al Fikri tersebut, bila terjadi musibah bencana yang sama sekali tidak kita kehendaki.

Tidak dipasangnya papan merk kegiatan,sebagai  acuan tentang keterbukaan informasi publik.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang pengadaan barang atau jasa pemerintah, dan Peraturan Menteri PU Nomor 12 tahun 2014, diduga dilanggar, setidaknya diabaikan?.

Pemasangan papan nama proyek bertujuan untuk meningkatkan transparansi dan akuntabilitas pembangunan, serta memberikan informasi kepada masyarakat mengenai proyek yang sedang berjalan.

Masyarakat selain tahu adanya pembangunan diwilayahnya, juga bisa turut melakukan pengawasan dan pengamanan bangunan untuk kepentinngan pendidikan, bagi generasi kita, harus memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang baik dan handal sebagai calon pemimpin masa depan.

SDM dengan pendidikan berkualitas, akan menjadi asset bangsa, tentu persiapannya mulai dari sarana dan prasarana yang baik, tenaga pendidik (guru) harus berkualitas. Bangunannya setelah selesai mampu Memberikan azas manfaat secara fisik, sebagai tempat belajar, yang aman dan Nyaman, tidak hanya asal jadi ?. ( *** ).

BACA JUGA :  Bupati Azhari Siap Bangun Sinergitas Bersama KPK RI

Penulis / Editor & Penanggungjawab  : Gafar Uyub Depati Intan.

× Advertisement
× Advertisement