Daerah Hukum Jambi
Beranda » Berita » Jum’at Berdarah : Mantan Kades Tumbang VS Kades Aktive Sungai Batu Gantih, Kerinci Heboh,…!

Jum’at Berdarah : Mantan Kades Tumbang VS Kades Aktive Sungai Batu Gantih, Kerinci Heboh,…!

Gambar / screenshot media sosial Facebook. Dok
KERINCI, BEO07.CO.ID – Diluar dugaan pada Jum,at pagi, 3 Oktober 2025, Pertarungan sengit (berkelahi)  antara Kepala Desa Sungai Batu Gantih, Suardesi dengan Syafrita Mantan Kepala Desa Sungai Batu Gantih Hilir, Kecamatan Gunung Kerinci, Kab. Kerinci Jambi Heboh, atas pertarungan fisik mantan Kades dan kades active, “Syafrita, tumbang ditangan Suardesi” konon kabarnya “memiliki Ilmu Merpati Putih, dan Kanoragan” dari Banten. Karena ia lama berada di Banten dimasa petualangannya, jauh sebelum menjadi kades.
Dalam perkelahian itu, masing-masing pihak mengeluarkan Jurus/ kekuatan, akhirnya Syafrita, dengan satu kali pukulan pada bagian Kening, oleh Suardesi, mengakibatkan cabik (berdarah), diduga memakai Cicin, kata saksi mata.
Dampaknya luka pada bagian Keningnya. Dan di bawa ke ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Siulak Gedang untuk diambil Visum Etrevertumnya, kalau tidak ada halangan dua hari lagi keluar tandasnya.
Bukti bahwa ia luka akibat pukulan, dan itu disebarkan oleh keluarganya lewat “Faceebook” sehingga peristiwa perkelahiannya Viral, tidak saja di Desa Sungai Batu Gantih, bahkan jagat raya Kerinci dan Kota Sungai Penuh, tahu.
Soalnya yang berkelahi secara fisik pejabat tingkat desa  (bukan otak), tapi  mantan Kades dan Kades active, (Suardesi, Kades active Sungai Batu Gantih/ Induk), dan Syafrita Mantan Kades Sungai Batu Gantih Hilir.
Peristiwa itu diduga terjadi sekitar, 08.25 WIB, kata salah satu warga, dipekarangan rumah Kades Suardesi “berawal dari kedatangan Syafrita, atas perintah Ujang (Pak Adit) saudara sepupunya.
Untuk menagih “Utang” dari pihak Pemdes Sungai Batu Gantih, utang material membangun Jalan Desa Dusun Baru tahun anggaran 2024, (setahun silam).
Itu dibantah pihak Kades Sungai Batu Gantih, melalui keluarganya yang di rahasiakan identitasnya.
Semua sudah dibayar lunas, Suardesi tidak akan melakukan hal-hal seperti itu. Masyarakat tahu sikap dan sifatnya bersih. Dan itu tidak mungkin, ada oknum yang ingin menjatuhkannya jelas sumber.
Suardesi (kades) tidak ada utang. Itu dikarang-karang “Pak Adit,”  jelas sumber itu.
Itu seolah-olah adanya Tagihan Utang Piutang, antara Suardesi dengan Pak Ujang (Pak Adit) saudara sepupu  kandung dari Syafrita, itu tidak benar jelas sumber, Jum,at (3/10/ 2025) menjelaskan sebelum Magrib Via sambungan telephone dari sumber.
Sumber menjelaskan, Syafrita sudah dua kali mendatangi rumah Kades Suardesi di Lubuk Telau, dekat Lubuk Larangan, Ia mengaku utusan dari  Ujang (Pak Adit), saudara sepupunya untuk menyelesaikan masalah, dan minta tagihan utang material bangun Jalan di Dusun Baru tahun 2024 tahun lalu Utang Pasir sebanyak 12 Trip, dengan perhitungan satu Trip X 700.000,- = Rp. 8. 400. 000, – jika kali Rp. 750 X 12 = Rp 9.000.000,-. Uang Pasir inilah yang belum dibayar sama sekali  jelas Ujang (Pak Adit) pada redaksi media ini.
Pada bagian lain keterangan pertama dari Sumber itu juga menjelaskan, “Cik Ujang (Pak Adit), memang ada kegiatan lain selain bisnis kayu selama ini, ia juga bermain di Tambang Pasir Liar, disinyalir merusak lingkungan, pada bagian atas Lubuk Larangan, mengambil Batu dari Sungai Batang Merao yang mengalir dari Desa Sungai Gelampeh, melewati Simpang Tutup (Alasam), terus ke Lubuk Telau, yang di Tambang Pak Adit.
Dan kegiatan Pak Adit itu, di tegur Pemdes Sungai Batu Gantih, kegiatan penambangan bebatuan (Batuan Galian C harus memiliki Izin resmi Pemerintah, dalam hal ini dikeluarkan Izinnya melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral) melalui Gubernur Jambi, tanpa Izin berarti liar, tegas sumber kompeten itu.
Namun pak Ujang, mengabaikan tegoran tersebut?. Disinyalir Ujang (Pak Adit) menggunakan Syafrita, menagih utang Pasir 12 Trip dari Ujang yang belum dibayar.
Puncaknya, terjadi silang pendapat Suardesi, membantah tidak punya utang material dengan Pak Adit. Benarkah…?
Hingga puncaknya perkelahian sengit, jelas sumber kompeten dilingkungan keluarga yang kami rahasiakan identitasnya.
Pastinya, entah disebabkan persoalan yang mana, apa dari “dugaan utang Pi Utang, apakah soal Tegoran dugaan Penambangan Liar?  Belum diketahui pasti?.
Sangat di sayangkan masyarakat Sungai Batu Gantih dan Sungai Batu gantih Hilir tegas sumber, kedua belah pihak tidak mampu menahan diri, terjadi pertengkaran seru, pilihan akhirnya adu kuat berkelahi.
Tanpa berfikir panjang kedua pemimpin desa (masyarakat), tidak menunjukan kebesaran jiwa, dan membuat contoh yang tidak baik ditengah masyarakat, di dua desa serumpun itu.
Peristiwa sampai berdarah ini, bagian Kening Syafrita, akibat berkelahi, sampai berdarah-darah, pada hal mereka serumpun, keluarga besar di Desa Sungai Batu Gantih.
Serunya pertarungan itu disaksikan langsung banyak orang termasuk salah satunya Rinto.
Sedangkan Syafrita, selain mantan Kades Sungai Batu Gantih Hilir, yang bermasalah di akhir masa jabatannya.
Ia juga dikenal  “pendekar” desa dari mudanya, dan suka berkelahi. “Siapapun dilawannya?” dari Catatan warga, “Syafrita” pernah berkelahi dengan Cikgus, Pak Ten (Martena) dan lainnya. Itupun kalau di tantang.
Sedangkan Suardesi, salah satu tokoh pemuda, sebelum menjabat kades dua periode, motor memperjuangkan Syafrita, menjadi kades Sungai Batu Gantih Hilir, keduanya hubungan keluarga, dekat.
Keluarga besar H Abdul Hamid, juga ada pihak menyebutnya “Tuwo Kajai), jadi perkelahian antar Suardesi dengan Syafrita, secara pribadi ada hubungan kekeluargaan, bukan kaleng-kaleng, memang ada hubungan keluarga.
Garis darah dari Abdul Hamid. Kalau dirunut kebelakang, dari era tahun 70-an, putra-putra Abdul Hamid, sudah sering terjadi perkelahian antar keluarga, muaranya soal harta kekayaan Abdul Hamid, sampai keturunan ditingkat anak.
Dan para Cucung, kini ke Cicitnya,  tidak ada kaitannya dengan harta Abdul Hamid, perkelahian kali urusan lain.
“Suardesi-Syafrita dan Pak Ujang, (Pak Adit). Seharusnya memutuskan mata rantai, perkelahian dalam keluarga.
Tinggal dan henyah kan masa lalu yang kelam itu. Bangun rasa cinta kasih antar keluarga, saling bantu (saling tolong) satu sama lainnya. “Jangan saling gulung dan menghancurkan?” Peristiwa ini, pelajaran besar dari kedua belah pihak, untuk tidak mengulanginya.
Ironisnya kedua belah pihak, bertahan dengan ego masing-masing memilih penyelesaian masalah dengan emosional, adu fisik, ternyata menambah masalah?.
Kuatnya pertahanan Syafrita, akhirnya Ia keroyok oleh para oknum perangkat Desa Pimpinan Suardesi, melibatkan nama inisial “Km” Cs, maka terjadilah peristiwa berdarah-darah. Syafrita, tumbang dan dilarikan ke PUSKESMAS Siulak Gedang untuk diobati.
Dan dampaknya meluas, keluarga besar Syafrita mendatangi rumah Kades Suardesi (TKP), demikian juga keluarga Suardesi, tapi, tidak berlanjut, ke tindakan saling serang, mereka mundur tanpa kekerasan.
Sementara itu pihak Keamanan datang dari Siulak Deras Polisi dan TNI, situasi aman dan pulih kata saksi mata kepada redaksi media ini dari warga Desa Sungai Batu Gantih, menghubungi redaksi via telephone cellularnya.
Kades Sungai Batu Gantih, Suardesi dihubungi Via sambungan, berulangkali tidak aktip, hak jawab, hak bantah, hak koreksi, namun hp Cellularnya tidak di aktivekannya sampai berita ini di turunkan.
Heboh dan Viralnya kejadian perkelahian ini, karena keduanya pemimpin desa (mantan dan kades active) dan Suardesi, adalah Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (APDESI) CABANG Kabupaten Kerinci, Propinsi Jambi. Membawahi 285 desa se Kabupaten Kerinci, dasar data pemerintah daerah Kabupaten Kerinci, dikutif kembali.
Serunya perkelahian ini, disebar luaskan terlebih dahulu oleh keluarga Syafrita lewat Faceebook. Menjelaskan Syafrita di Keroyok, 3 lawan 1. Dalam perkelahian itu, Syafrita sempat menguasai dan lawan terjepit.
Maka turunlah staf kades melakukan pertolongan, yakni “Kimin dan Pak Syerli”  dan mengeoroyok Syafrita, Membuat korban luka pada Bagian Bibir, Kering dan jari keligking Patah.
Kata, Syafrinuddin alias Ujang akrap dipanggil Pak Adit.  Dalam keterangannya, pada  redaksi Beo07.co.id, sekitar pkl 11. 26 Wib,  malam telah menjelaskan panjang lebar, soal utang piutang. Untuk lebih jelasnya, baca pada laporan lainnya media ini. ( *** ).
Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan.
BACA JUGA :  Sasana Wushu Panei Tongah Juara Umum Kejurcab Sanda Simalungun
× Advertisement
× Advertisement