
Ka.Kan Kemenag Kab. Rejang Lebong H. Lukman, S.Ag., M.H. Dok

CURUP, BEO07.CO.ID – Lukman, S.Ad.MH, salah satu warga Negara yang beruntung bersama warga lainnya yang lahir tepat 10 Nopember, sudah 53 tahun hidup ini berwal dari sejarah sejak kelahiran. Karena berawal dari sejarah maka kita jangan sekali-kali melupakan sejarah. Hal ini juga menjadi filosofi bagi Bung karno, “Jas Merah” jangan sekali-kali melupakan sejarah.

Apa lagi 10 Nopember 1945 adalah hari Pahlawan, saya mudah sekali mengingat hari kelahiran, karena bersamaan dengan hari Pahlwan Nasional, perjuangan bangsa kita Indonesia, melawan penjajah.
10 Nopember 1945, perang fisik yang heroik bangsa kita melawan Inggeris dengan memboncengi tentara NICA Belanda untuk menjajah kembali ditanah air kita ini, perlawan keras dan hebat berhasil mempertahankan Kemerdekaan yang baru berumur dua bulan (saat) itu.
Korban berjatuhan di kedua belah pihak, Inggris kehilangan Jenderalnya Mallaby, yang ditembak mati oleh pejuang kita dalam pertempuran Surabaya, yang kita peringati sebagai hari Pahlawan Nasional, 10 Nopember, setiap tahunnya, jelas Lukman.

Potret Pangeran Diponegoro Jogjakarta, 1835
Ingat hari kelahiran saya 10 Nopember, ingat hari dan jasa para Pahlawan, yang telah berkorban dengan jiwa, darah, air mata, tenaga dan harta. Hidup berawal dari sejarah, mulai dari di lahirkan, kita pertama kali melihat dunia itu adalah sejarah.

Lalu di asuh ibu dan ayah, dibesarkan di bina dan di didik, sampai saat ini, bisa mengabdi untuk keluarga dan masyarakat, semuanya berkat perjuangan melalui sejarah.
Kita besar dalam sejarah yang panjang, perjuangan yang sulit, maka wajib bersyukur kepada Allah SWT Tuhan yang maha Esa.

Dan pada para Pahlawan kita, mari kita do,akan semoga arwah mereka diterima disisinya. Atas jasa-jasa merekalah Kemerdekaan yang kita nikmati saat ini. Maka saya menghimbau kepada generasi muda (penerus) jangan-sekali-kali melupakan sejarah.
Sejarah perjalanan kita dibesarkan orang tua dan sejarah perjuangan fisik para Pahlawan, dan apa yang kita nikmati saat ini hasil perjuangan jerih payah para pahlawan, para pendahulu pejuang negeri ini tandas Lukman.
Jauh sebelum Indonesia Merdeka, masyarakat kita telah melakukan perlawanan terhadap penjajahan Belanda, tentu tak dapat kita sebutkan satu persatu, antara lain Perang Paderi diranah Minang perlawanan Tuanku Imam Bonjol, Sultan Hassanuddin di Tanah Bugis Makasar, Pattimura di Maluku, Diponegoro di Pulau Jawa, Teuku Umar, Cut Nyak Dien dan Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman, dari Tanah Rencong Aceh, Depati Parbo Dibumi Sakti Alam Kerinci, dan lainnya.

Mereka mengorbankan Nyawa, Darah, Air Mata, dan harta. Istri kehilangan suami, suami kehilangan Istri, dimana-mana anak kehilangan ayah dan Ibu, mereka berkorban untuk Kemerdekaan Negeri ini, jelas Lukman.
Nah,… kita korban apa? Kita menikmati barang yang sudah ada. Maka saya kembali menghimbau generasi muda hari ini, 10 Nopember 2025 (Senin), mari bersama-sama kita mengisi Kemerdekaan yang di Proklamasikan Soekarno-Hatta, atas nama Bangsa Indonesia.
Kita isi pembangunan ini, dengan mendukung pemerintahan dalam membangun Indonesia di segala bidang/ sector, sesuai pekerjaan/ profesi dan keahlian kita masing – masing, paparnya.

Pahlawan Sultan Hasanuddin (kemdikbud.go.id)
Aset bangsa/ Negara: Untuk mengisi Kemerdekaan ini, dengan ilmu yang bermanfaat, dan ber-integritas moral yang kuat memikul, mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi dan keluarga.
Kita bangsa yang besar, kukuhkan kekompakan, jaga persatuan dan kesatuan bangsa, hidup damai berdampingan, insya allah kita mampu membangun negeri ini, yang yang sejahtera, berkeadilan seimbang, merata, untuk semuanya.
Sebagaimana di amanatkan Sila kelima, Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Pertama kita harus kompak,menjaga/ merawat Persatuan dan Kesatuan Dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang beraneka ragam (berbeda-beda) tapi satu tujuan membangun Indonesia, yang berbeda- beda hidup dalam puluhan ribu pulau, bergerak maju (dinamis), bisa kita lakukan bersama pemerintah, kata kuncinya kita harus kompak, untuk satu tujuan Indonesia maju dan modern, papa Lukman.

Teuku Umar, Tahun 1890
Ulang Tahun dan Do.a: 53 Lukman, Kepala Kantor Kementerian Agama, Rejang Lebong, ucapan selamat dan do,a terutama dari kalangan Kementerian Agama daerah, bahkan ada yang meminta agar cepat menjadi Kakanwil, dan Amanah, disambut hangat Alhamdulillah.
Dalam acara memperingati hari Pahlawan 10 Nopember 2025, bersamaan kelahirannya, Lukman juga menyampaikan maaf atas segala kekurangan dalam menjalankan tugas sebagai abdi/ pelayanan masyarakat.
Dimana Kementerian Agama di amanatkan menjalan tugas Negara sampai urusan orang mati, jelasnya. Dalam ulang tahunnya kali ini juga hadir perwakilan dari perbankan, Bank Syariah, BI dan BRI, sebagai mitra kerja dalam pembangunan, paparnya.

Teungku Chik di Tiro Muhammad Saman
Hari ini perjuangan, mari kita lanjutkan perjuangan para pendahulu, pejuang negeri ini, membangun Indonesia yang tangguh beradap dan modern. (*****).
Penulis / Editor : Gafar Uyub Depati Intan.



