Opini Perjuangan
Beranda » Berita » TANPA LOKASI PEMBUANGAN AIR : DEPAN KEMENAG, JALAN SUKOWATI TERANCAM JADI SUNGAI?

TANPA LOKASI PEMBUANGAN AIR : DEPAN KEMENAG, JALAN SUKOWATI TERANCAM JADI SUNGAI?

HABISKAN DANA RP 6,4 M UNTUK 1,3 KM “CUKUP PANTASTIS ”

Pembangunan Rekonstruksi Jalan S Sukowati sepanjang lebih kurang 1, 3 km akan menghabiskan dana sebesar Rp 6,4 M cukup pantastis. Harapan masyarakat dan Pemdakab Rejang Lebong, akan mampu memberikan pelayanan terbaik dipusat perkantoran pemerintahan daerah dan masyarakat Rejang Lebong.

Kendalanya dilokasi (titik rawan) Banjir setiap hujan deras turun didepan Kantor Kementerian Agama Rejang Lebong, yang bertetangga langsung dengan Kantor BPN dan Satpol PP, khususnya Kemenag dilanda banjir dan genangan air sampai ketinggian antara 50, 60 sampai 70 cem, bila pekerjaan selesai 100 % tanpa Drainace yang mampu menampung air (pembuangan), tidak tertutup kemungkinan Jalan S Sukowati, akan jadi sungai kecil (banjir) bisa sampai kedepan rumah dinas Bupati Rejang Lebong.

Betapa banyaknya titik rawan banjir dan panjangnya ruas jalan yang terancam kebanjiran?.

Para Pegawai Kemenag Rejang Lebong, khawatir bila tidak dibangun drainace (pembuangan air) yang layak dan cukup, kantor kemenag bagian depan akan tetap dilanda banjir saat hujan deras turun tegas sejumlah ASN Kemenag kepada Tim penulis OPINI Perjuangan, (BEO.co.id), 8 Juli 2025.

Eko Herry Purnomo, ST Pjs Kepala Dinas PUPRPKP Rejang Lebong kepada Redaksi BEO.co.id diruang kerjanya sekitar pkl 10. 15 WIB Kamis, 3 Juli 2025. Dan sebelumnya diruang kerjanya Kabid Barang dan Jasa Kantor Bupati Rejang Lebong, menjelaskan “khusus untuk mengatasi banjir di depan Kantor Kemenang Rejang Lebong, pertama untuk pembuatan Drainace harus melibatkan Bidang Cipta Karya (CK) Ujarnya.

Itu Bidangnya Cipta Karya, kita menangani jalannya, terang Eko. Dan lagi masyarakat tidak mau memberikan tanahnya untuk saluran pembuangan jelasnya. Benarkah…? Kesulitan kita soal tanahnya, jelas Eko.

BACA JUGA :  Mengejar 200 Penunggak Pajak 60 T Yang Telah Berkekuatan Hukum Tetap

Memjawab pertanyaan BEO.co.id, “Eko, begitu Ia akrap disapa sehari-harinya mengatakan, “akan ada perbaikan penurunan ketinggian badan jalan dari arah lampu merah ke Kantor SATPOL PP, tepatnya didepan kantor Kemenang Rejang Lebong, karena badan jalan yang posisinya Cembung dan Cekung (Tinggi dan Rendah), maka perlu dibangun keseimbangan, mengingat daerah itu sering terjadi banjir saat hujan turun, jelasnya.

Menurut “Eko” juga sering dipanggil “Eko Tukijan” menjawab pertanyaan BEO.co.id, berapa centi meter akan diturunkan, apa 50 cm, 30 cm dan atau dibawah 25 cm? 

Eko, menjelaskan, sesuai kebutuhan dilapangan. Maka akan kita data dengan baik berapa yang dibutuhkan sesuai kondisi riil dilapangan, dan harus standar, ujarnya.

Yang jelas kita berupaya keras untuk mengatasi banjir saat hujan turun setelah pekerjaan selesai jelasnya. Dan jangan sampai banjir lagi ujarnya.

Dan kemana airnya akan dibuang/ dialirkan? Eko mengatakan untuk pekerjaan lain diluar jalan kita akan melibatkan Bidang Cipta Karya jelasnya. Mereka yang lebih tahu tentang Drainace, jelasnya?.

Dari keterangan dan data dihimpun Tim OPINI Perjuangan Jalan dikerjakan perusahaan asal Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan, (Kontraktor pelaksana : CV PUTRI CAHYANI) dengan Konsultan pelaksana : CV. CITRA CREATIVE CONSULTAN. Nomor Kontrak : 435 / BM -9 / PPK / PPJ / DPUPRPKP / RL / 2025. Sebagaimana ditulis BEO.co.id, edisi 3 Juli 2025 lampau.

Nilai kontrak Rp 6. 424. 868. 397, 76 – cukup pantastis, mengingat volumenya yang juga cukup besar. Namun belum diperoleh berapa jumlah volume yang harus dituntaskan pihak perusahaan.

Dari hasil Investigasi Redaksi / Tim OPINI Perjuangan dilapangan, didepan Kantor Kementerian Adama Rejang Lebong tidak ada Drainace, ironisnya kiri dan kanan Trotoar dalam keadaan buntuk.

BACA JUGA :  BWSS VI PROPINSI JAMBI : BANGUN 10-AN TERSIER DI KERINCI & KOTA SUNGAI PENUH, SEBAGIAN GAGAL CAPAI AZASMANFAAT?

Kondisi itulah selama ini kian memperparah terjadi genangan air yang cukup tinggi saat hujan deras turun yang terjadi sudah menahun lamanya.

Dila tidak ditemukan dan direalisasi jalan keluarnya, Jalan Sukowati akan menjadi Sungai Kecil, dan air akan mengalir disepanjang jalan Sukowati, bisa sampai kedepan rumah dinas Bupati Rejang Lebong.

Solusinya, selain pekerjaan pengaspalan harus baik dan berkualitas, harus ada tempat (Lokasi) pembuangan air jika tidak ada sampai selesainya pekerjaan rekonstruksi jalan Sukowati akan tetap banjir saat hujan deras turun.

Bupati Rejang Lebong, Muhammad Fikri Thobari Muaad, saat dihubungi sebelum laporan OPINI Perjuangan ditulis, katanya sedang berada di Jakarta.

Solusi apa yang akan diambil guna mengatasi masalah tersebut, belum terjawab???.

Sementara itu, Mhd Fani Soliantara, akrap dipanggil Fani, Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya (CK) dihubungi terpisah Rabu, 9 Juli 2025 sekitar pukul 14.24 WIB, mengatakan lagi sedang rapat, para Kabid katanya.

Fani, dihubungi kembali usai dia rapat sekitar pkl 14.45 WIB mengatakan, “kita menunggu pihak Bina Marga (BM) membenahi dulu kultur jalan dilokasi tersebut, bila sudah selesai baru kami dari Cipta Karya akan menyiapkan proses lelang untuk pengadaan Drainace bagian kanan dan kiri jalan, rencananya air akan dialirkan ke Drainace bagian kiri terus ke depan rumah dinas Bupati, ujarnya.

Dana yang tersedia dengan nilai Pagu Rp 1 M, itu yang akan dilelangkan, menunggu pihak jalan menyelesai kultur jalan secara keseluruhan. Dan pada daerah rendah (Cekung), depan Kemenag akan ditimbun ditinggikan  (disesuai) keperluan dilapangan.

Kita menunggu dulu, baru kita akan adakan pelelangan jelasnya, untuk membangun Drainace pada bagian kiri dan bagian kanan, untuk deretan kantor Bupati Trotoarnya dan drainace akan diperbaiki jelas Fani. ( *** )

BACA JUGA :  P3TGAI KERINCI & KOTA SUNGAI PENUH : Abaikan Azas Manfaat, Pihak Ke 3 Menuai Rupiah?

Penulis/ Editor-Laporan : Gafar Uyub Depati Intan / Tim.

× Advertisement
× Advertisement